Archive | Liga Europa RSS feed for this section

Hannover Buru Liga Europa

4 Jan
Karim Haggui

Meski tak diunggulkan di bursa taruhan, Mirko Slomka yakin Karim Haggui dkk. masih punya kans untuk menjuarai Liga Europa musim ini. (Foto: http://www.trivela.uol.com.br)

BOLEH-BOLEH SAJA rumah taruhan tak menempatkan Hannover 96 sebagai favorit juara Liga Europa musim ini. Namun, itu bukan berarti Die Roten tak boleh bermimpi. Setidaknya, itulah yang ditunjukkan pelatih Mirko Slomka. Seperti dilansir NeuePresse, eks pelatih FC Schalke 04 itu tanpa ragu menyebut klubnya bisa menjadi juara.

Dalam pandangan Slomka, meski ada banyak klub tangguh yang ada di babak 32-besar Liga Europa macam Manchester City, Manchester United, Valencia, dan Udinese, merengkuh trofi juara bukanlah sebuah kemustahilan. Menurut dia, kejutan bisa saja terjadi.

Menyangkut Liga Europa, bukan hanya trofi juara musim ini yang jadi bidikan Hannover. Untuk musim depan, Jan Schlaudraff cs. memburu tiket ke ajang ini lagi. Untuk itu, mereka harus finish di 6-besar. “Kami ingin meraih peringkat keenam,” ujar Slomka. “Untuk itu, kami harus memiliki start (paruh kedua) yang baik.”

Slomka pantas menuntut start yang baik. Pasalnya, performa Hannover jelang akhir paruh pertama terbilang mengecewakan. Dalam tujuh laga terakhir, mereka tak mampu meraih satu pun kemenangan. Dari 21 angka, hanya lima yang bisa diraih. Sebagai pelatih, dia pun sudah mengantungi beberapa hal yang harus diperbaiki pada pemusatan latihan jelang paruh kedua. Di antaranya, memperbaiki performa tandang dan lebih efisien dalam menyerang. (Sepp Ginz)

Ke Haifa Tanpa Nakhoda

13 Dec

PUTUSAN PAHIT harus dibuat manajemen FC Schalke 04. Pada lawatan ke Haifa (Israel), mereka harus rela tak didampingi sang nakhoda, Huub Stevens. Sementara anak-anak asuhnya bertolak ke Israel, Stevens justru pergi ke negara asalnya, Belanda.

Putusan itu bukan tanpa alasan kuat. Stevens harus melupakan laga pamungkas Die Knappen di fase grup Liga Europa karena sang ibu, Mia, dikabarkan sakit keras. Kondisi sang ibu yang berumur 85 tahun itu dikabarkan terus menurun. “Betul sekali, kondisi ibu saya memang tidak baik. Karena itu, saya tidak berangkat ke Haifaa,” kata Stevens kepada Bild.

Seiring absennya Stevens, tanggung jawab dan kendali tim diambil alih sang asisten, Seppo Eichkorn. Untungnya, laga itu sudah tak menentukan bagi Die Knappen. Pasalnya, Benedikt Höwedes cs telah memastikan tempat di 32-besar. (Sepp Ginz)

Hannover Bawa Koki Sendiri

28 Sep
Christoph Rau

Demi menjamin makanan untuk para pemain, Hannover 96 sengaja mengajak koki Christoph Rau ke Poltava. (Foto: http://www.neuepresse.de)

MENYAMBANGI TEMPAT BARU memang menyenangkan bagi siapa pun. Namun, jika tempat itu terbilang terpencil dan jarang didengar, tentu menjadi tantangan tersendiri. Perlu persiapan khusus dan matang. Itu pula yang dilakukan Hannover 96 saat terbang ke Poltava, kota kecil di Ukraina yang menjadi home base Vorskla Poltava, lawan di fase grup Liga Europa.

Demi mengantisipasi kesulitan yang mungkin didapati di Poltava, Die Roten sampai sengaja memboyong Christoph Rau, koki khusus klub itu. Itu adalah kali pertama Rau terbang ke negara lain bersama para penggawa Hannover.

“Kami mendapat informasi, impor makanan ke sana tidaklah mudah,” kata Direktur Olahraga Jörg Schmadtke. Sementara pelatih Mirko Slomka berujar, “Kami mengambil jalan paling aman.”

Tugas Rau jelas tidak mudah karena dia harus menyediakan semua makanan untuk para penggawa Hannover. Pasalnya, mereka sejak awal sudah waswas tak akan cocok dengan makanan ala Ukraina yang antara lain kaya dengan minyak. “Kami tak boleh membiarkan ada pemain yang bermasalah dengan perut,” ucap striker Jan Schlaudraff.

Rau sadar betul tugas beratnya itu. Namun, mengingat itu perjalanan pertamanya, dia jelas sangat senang. “Ini petualangan yang luar biasa. Saya tak bisa menerka apa yang akan saya alami nanti,” kata Rau. “Tapi, ini jelas kehormatan besar untuk saya.” (Sepp Ginz)

Tiga Impian Huntelaar

27 Aug
Klaas-Jan Huntelaar

Berbekal penampilan apik pada awal musim, Klaas-Jan Huntelaar berani membidik dua gelar juara plus top skorer. (Foto: http://www.torwart.de)

SUNGGUH LUAR BIASA penampilan Klaas-Jan Huntelaar bersama FC Schalke 04 pada musim ini. Dalam enam laga yang telah dijalani Die Königsblauen di tiga ajang, dia telah melesakkan 12 gol. Empat gol di Bundesliga 1, empat gol di DFB Pokal, empat gol juga di Liga Europa. Tak heran bila dia kini mulai merenda impian indah.

Setidaknya ada tiga impian yang ingin diraihnya pada akhir musim nanti. Pertama, eks striker Ajax Amsterdam itu ingin merebut trofi Liga Europa. Setelah musim lalu tersingkir di semifinal Liga Champions, dia berharap keberuntungan Schalke musim ini jauh lebih baik. “Aku ingin menjuarai ajang ini seperti yang dilakukan tim 1997 yang legendaris,” kata dia kepada Bild.

Impian kedua yang dibidik Huntelaar adalah mempertahankan trofi DFB Pokal alias Der Pott. Dia selalu teringat pesta meriah yang digelar sesuai mereka menaklukkan MSV Duisburg di final musim lalu. “Sungguh menyenangkan. Aku benar-benar ingin mengulanginya,” cetus dia lagi.

Andai impian kedua tercapai, itu akan jadi catatan tersendiri bagi Schalke. Pasalnya, hal itu akan menyejajarkan mereka dengan FC Bayern München yang dua kali menjuarai DFB Pokal secara berturut-turut. Bayern melakukannya pada 1965-66 dan 1966-67 serta 2004-05 dan 2005-06. Sementara Schalke pernah dua kali juara beruntun pada 2000-01 dan 2001-02.

Sementara itu, impian ketiga Huntelaar adalah menjadi top skorer. Sejak awal musim, dia memang telah menargetkan raihan gol dalam jumlah dua digit. “Aku tak akan keberatan jika kemudian menjadi top skorer,” ujar dia.

Itu tentu saja tak mudah. Pasalnya, Huntelaar harus melawan sejarah. Sejak Bundesliga 1 digulirkan pada 1963-64, hanya ada sembilan pemain asing yang mampu menjadi top skorer dan tak satu pun dari mereka yang berkebangsaan Belanda. Namun, menilik ketajamannya saat ini, The Hunter jelas punya modal lumayan besar untuk torjägerkanone. Lagi pula, dia pun punya pengalaman menjadi top skorer, yakni pada 2005-06 dan 2007-08 di Eredivisie.

Akankah ketiga impian itu tercapai? Kita tunggu saja. (Sepp Ginz)

Hannover Meledak Dahsyat

26 Aug
Hannover Fans

Luapan kegembiraan fans Hannover 96 ini meledak di pelbagai sudut Kota Hannover seusai keberhasilan menyingkirkan Sevilla di babak play off Liga Europa. (Foto: http://www.haz.de)

GEMURUH LUAR BIASA dan pesta pora menjadi warna yang sangat dominan di Kota Hannover, Kamis (25/8) malam. Mayoritas warga kota tumpah ruah ke jalan-jalan dan pusat keramaian. Mereka seolah tak ingin absen dalam perayaan sebuah sejarah besar yang baru saja ditorehkan Hannover 96.

Sesaat sebelumnya, Hannover memang baru menorehkan sejarah besar. Keberhasilan menahan imbang 1-1 Sevilla di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan membuat Steve Cherundolo melangkah ke fase grup Liga Europa. Sebabnya, pada leg I di Stadion AWD Arena, mereka mampu meraup kemenangan tipis 2-1. Itu menjadi sejarah tersendiri karena pada 1992-93, langkah mereka terhenti di babak pertama Piala Winners. Datang sebagai juara DFB Pokal musim sebelumnya, Die Roten takluk di tangan sesama klub Jerman, SV Werder Bremen, yang kala itu berpredikat juara bertahan.

Catatan sejarah itu sangat penting bagi Hannover yang telah absen di kancah antarklub Eropa selama 19 tahun. Selain masalah gengsi, ini juga berkaitan dengan penghasilan tambahan. Meski sangat jauh jika dibandingkan dengan peserta fase grup Liga Champions yang secara otomatis meraup puluhan juta euro, angka 1 hingga 6 juta euro yang bisa diraih dari partisipasi di fase grup Liga Europa bukanlah angka yang kecil bagi klub sekelas Die Roten.

Nah, mengingat Hannover terhindar dari klub-klub besar dalam drawing yang digelar Jumat (26/8), kans untuk berprestasi lebih baik lumayan terbuka. Bukan apa-apa, kekuatan mereka tidak berada di bawah FC Kobenhavn, Standard Liege, dan Worskla Poltawa yang menjadi lawan di Grup B. Andai mampu mempertahankan level permainan seperti yang ditunjukkan akhir-akhir ini, pasukan Mirko Slomka bukan tak mungkin membuat kejutan lagi. (Sepp Ginz)