Tag Archives: Manuel Neuer

Didenda Gara-gara Kaus Kaki

8 Jan

Karena memakai kaus kaki putih inilah Bastian Schweinsteiger dijatuhi denda oleh pelatih Jupp Heynckes. (Foto: http://www.bild.de)

JUPP HEYNCKES selama ini dikenal sebagai pelatih yang humanis. Namun, jangan salah, dia tetap sangat ketat dalam menerapkan disiplin. Bastian Schweinsteiger dan Toni Kroos merasakan hal itu dalam pemusatan latihan di Doha (Qatar). Keduanya didenda oleh Don Jupp karena dinilai tidak disiplin. 

Gara-garanya sepele saja. Pada sesi latihan Senin (7/1) pagi, Schweinsteger dan Kroos mengenakan kaus kaki putih. Padahal, Heynckes meminta para pemain mengenakan kaus kaki hitam pada sesi latihan hari itu. Seperti diberitakan Bild, Heynckes meminta kapten Philipp Lahm menentukan besarnya denda sekaligus menagihnya kepada kedua pemain tersebut. 

“Kami memiliki tujuan yang sama. Untuk itu, kami harus menerapkan disiplin. Itu dimulai dari kaus kaki,” ujar Heynckes. 

Denda itu terbukti efektif membuat Schweinsteiger dan Kroos jera. Pada latihan sesi kedua, keduanya terlihat memakai kaus kaki hitam seperti rekan-rekannya yang lain. Soal penyebab keduanya alpa mengenakan kaus kaki hitam pada sesi pertama, tak diketahui jelas alasannya. Namun, diduga mereka lupa karena pada hari sebelumnya, para pemain bebas mengenakan kaus kaki warna apa pun.

Selain denda yang diterima Schweinsteiger dan Kroos, sesi latihan pagi pada Senin itu juga diwarnai hal lain. Di lapangan tempat para pemain Bayern berlatih ditemukan batang besi yang mencuat di salah satu permukaan. Itu pertama kali diidentifikasi oleh kiper Manuel Neuer dan striker Mario Gomez. Namun, orang yang berhasil mencabutnya dengan sukses justru Anatoliy Tymoshchuk. (@SeppGinz)

Holtby Tak Takut Dicerca Fans

7 Jan

Lewis Holtby akan menghargai apa pun reaksi yang ditunjukkan para fans FC Schalke 04 atas putusannya pindah ke Tottenham Hotspur pada akhir musim nanti. (Foto: http://www.schalke04.de)

BERANI AMBIL PUTUSAN harus berani pula menanggung konsekuensinya. Itulah yang dipegang oleh gelandang serang FC Schalke 04. Setelah memutuskan bakal hengkang ke Tottenham Hotspur pada akhir musim nanti, dia mengaku siap menghadapi reaksi para fans Die Knappen. Dalam wawancara dengan Kicker, pemain berdarah Inggris itu mengungkapkan bakal menerima reaksi apa pun dengan lapang dada.

“Aku yakin memiliki hubungan baik dengan para fans karena aku selalu jujur dan apa adanya. Orang bisa memutuskan apa pun reaksi yang akan ditunjukkan. Apa pun yang mereka lakukan, aku akan menghargainya,” beber Holtby.

Seusai mengumumkan bakal hengkang ke Tottenham, reaksi negatif memang berhamburan. Salah satunya di jejaring sosial Facebook. Ada beberapa fans yang menyebut dia sebagai orang yang mata duitan. Mereka kecewa karena kepergian pemain yang sempat dipinjamkan ke 1.FSV Mainz 05 itu akan memperlemah kekuatan klub asal Gelsenkirchen tersebut.

Reaksi negatif kemungkinan bisa terus mengalir. Salah satunya saat dia membela Schalke pada setengah musim tersisa. Sangat mungkin eks gelandang Alemannia Aachen itu akan mendapatkan hujatan seperti yang diterima Manuel Neuer setelah mengumumkan kepastian pindah ke Bayern München pada akhir musim 2010-11.

“Aku tak takut menghadapi apa pun. Aku akan berusaha pergi dengan kepada tegak dengan memberikan prestasi apik bagi Schalke di Liga Champions. Bagiku, itu motivasi tersendiri,” tambah dia lagi. (@SeppGinz)

Pfaff Puji Kiper-kiper Jerman

1 Jan
Bahkan Thomas Kraft yang membela klub Bundesliga 2, Hertha BSC Berlin, dinilai punya kemampuan sangat apik oleh Jean-Marie Pfaff. (Foto: www.bz-berlin.de)

Bahkan Thomas Kraft yang membela klub Bundesliga 2, Hertha BSC Berlin, dinilai punya kemampuan sangat apik oleh Jean-Marie Pfaff. (Foto: http://www.bz-berlin.de)

KEBERADAAN kiper-kiper mumpuni di Bundesliga 1 membuat Jean-Marie Pfaff, kiper legendaris Belgia yang pernah membela FC Bayern München, terkesima. Dia mengaku kagum terhadap kiper-kiper yang dimiliki Jerman.

Kekaguman Pfaff itu terungkap dalam wawancara dengan Kölner Express. “Bahkan kiper dari (Hertha BSC) Berlin, Thomas Kraft, sangat bagus,” ucap dia. “(Sven) Ulreich juga tidak buruk. Sedangkan untuk (Marc-André) ter Stegen dari Borussia Mönchengladbach, saya hanya bisa katakan: Oh, la, la!”

Sementara soal kiper terbaik Jerman saat ini, Pfaff menyebut dua nama. Mereka adalah Manuel Neuer dari Bayern dan René Adler yang saat ini membela Hamburger SV. Dia bahkan berani mengatakan Adler akan mampu mengancam posisi Neuer sebagai kiper nomor satu di tanah Jerman pada saat ini.

Meski demikian, dalam pandangan Pfaff, dari sekian banyak kiper bagus yang dimiliki Jerman saat ini, tak ada yang tergolong kiper kelas dunia. “Ada banyak kiper bagus, tapi belum ada yang berkelas dunia seperti Sepp Maier, Harald Schumacher, dan Norbert Nigbur pada zaman dulu,” terang dia. (@SeppGinz)

Adler Terbaik, Neuer Terpuruk

1 Jan
Tampil apik bersama Hamburger SV, René Adler terpilih sebagai kiper terbaik paruh musim. (Foto: www.fifa.com)

Tampil apik bersama Hamburger SV, René Adler terpilih sebagai kiper terbaik paruh musim. (Foto: http://www.fifa.com)

HAMBURGER SV pada putaran pertama Bundesliga 1 2012-13 tidak tampil apik. Tim asuhan Thorsten Fink itu terseok-seok dalam 17 laga yang dilakoni. Namun, hal itu tak memudarkan kegemilangan penjaga gawang René Adler. Pemain yang baru direkrut dari Bayer 04 Leverkusen itu tetap memesona banyak pihak dengan performa apiknya.

Salah satu pengakuan terhadap penampilan gemilang Adler adalah keberhasilannya terpilih sebagai kiper terbaik putaran pertama. Dalam poling yang dilakukan Kicker terhadap 224 pemain, Adler unggul mutlak atas kiper-kiper lainnya. Dia mendulang 44,4 persen suara. Di belakangnya adalah Kevin Trapp dari Eintracht Frankfurt yang memperoleh 18,8 persen suara dan Roman Weidenfeller (Borussia Doortmund) dengan 13,5 persen suara.

Berkebalikan dengan Adler adalah Manuel Neuer. Meskipun FC Bayern München membukukan rekor kebobolan sangat kecil, yakni hanya 7 gol dalam 17 laga yang dilakoni pada putaran pertama, dia justru terpuruk dalam pemilihan kiper terbaik. Eks penjaga gawang FC Schalke 04 itu hanya mendapatkan 6,7 persen suara.

Perbedaan nasib itu bukan tanpa dasar. Adler kerapkali membuat penyelamatan gemilang yang sekaligus menyelamatkan Hamburg dari kekalahan dan kebobolan banyak gol. Sedangkan jumlah penyelamatan yang dilakukan Neuer jauh lebih sedikit karena serangan lawan sering patah di lini tengah atau lini belakang Bayern.

Turun dalam 17 laga sepanjang putaran pertama, menurut Foxsports, Adler membuat 69 penyelamatan dari 90 tendangan yang mengarah ke gawangnya. Dia pun mampu menjaga gawangnya tak kebobolan dalam 6 pertandingan. Dalam hal penyelamatan, Adler hanya kalah dari penjaga gawang VfB Stuttgart, Sven Ulreich, yang membuat 71 penyelamatan.

Sementara itu, dalam jumlah penampilan yang sama, Neuer hanya membuat 38 penyelamatan dari total 45 tembakan yang mengarah ke gawangnya. Minimnya jumlah tembakan yang dihadapi membuat Neuer jarang melakukan penyelamatan gemilang. Faktor inilah yang kemungkinan membuat dia tercecer jauh dalam pemilihan kiper terbaik putaran pertama.

Secara khusus, bagi Adler, predikat kiper terbaik putaran pertama adalah modal untuk bersaing memperebutkan posisi kiper kedua di timnas Jerman. Maklum, sejak dibekap cedera parah pada 2010, dia sempat disalip kiper-kiper lain macam Tim Wiese, Ron-Robert Zieler, dan Marc-André ter Stegen. Dia baru kembali dipanggil ke timnas Jerman saat laga persahabatan versus Belanda, November silam. Namun, dia tidak diturunkan dalam laga tersebut. (@SeppGinz)

Dante Samai Matthäus?

22 Mar
Dante Bonfim versus Manuel Neuer

Kegagalan penalti Dante Bonfim mengingatkan publik sepak bola kepada Lothar Matthäus pada musim 1983-84. (Foto: http://www.tz-online.de)

FIGUR TRAGIS selalu ada dalam setiap drama. Tak terkecuali di sepak bola. Pada laga Borussia Mönchengladbach versus FC Bayern München yang harus diakhiri lewat adu penalti, Rabu (21/3), sosok tragis itu bisa jadi bernama Havard Nordtveit yang eksekusinya mampu diblok kiper Manuel Neuer dan menjadi penentu kelolosan bayern ke final DFB Pokal.

Akan tetapi, di mata banyak media massa Jerman, ada sosok lain yang lebih lebih pantas menjadi figur tragis. Dia adalah bek tengah Dante. Tampil lugas mengawal pertahanan Die Fohlen sepanjang 120 menit, dia justru mengirim bola ke atas mistar gawang Neuer saat menjadi eksekutor ketiga. Hal yang menarik, Dante dalam beberapa pekan belakangan terus dihubung-hubungkan dengan Bayern.

Ingatan para penggila sepak bola pun langsung tertuju kepada Lothar Matthäus. Pada final DFB Pokal 1983-84, dia menjadi eksekutor pertama Gladbach. Sebagai pemain yang terbiasa melakukan eksekusi penalti, tak abnyak orang yang menyangka dia bakal gagal menaklukkan Jean-Marie Pfaff. Tapi, seperti halnya Dante, sepakannya malah melambung.

Hal yang membuat Dante dikaitkan dengan Matthäus adalah fakta bahwa sebelum laga final itu, dia sudah dipastikan hijrah ke Bayern. gara-gara itulah, para fans menyebut dia sebagai Judas. Kecaman kian menjadi setelah kegagalan eksekusi penalti pada final DFB Pokal tersebut. Dia menjadi kambing hitam yang tak termaafkan.

Pertanyaannya kemudian, akankah Dante benar-benar mengikuti Matthäus dengan merapat ke Bayern pada musim depan? Banyak media massa Jerman meyakini hal itu. Namun, para petinggi Die Fohlen juga yakin bek asal Brasil itu akan tetap di Borussia Park pada musim depan. So, kita tunggu saja perkembangannya. (Sepp Ginz)

Tantangan untuk Wiese

28 Feb

 

Tim Wiese

Laga terakhir Tim Wiese bersama timnas Jerman adalah saat ditahan imbang oleh Polandia, 6 September 2011. Kala itu, gawangnya dua kali jebol oleh pemain lawan. (Foto: http://www.torwart.de)

SEBUAH UJIAN akan dijalani Tim Wiese kala Jerman menjamu Prancis dalam laga uji coba jelang Euro 2012. Penjaga gawang asal SV Werder Bremen itu dipastikan mengawal gawang Der Panzer. Kepastian tersebut diungkapkan asisten pelatih Hans-Dieter Flick dalam konferensi pers jelang laga, Selasa (28/2).

“Sebelum Piala Eropa, tepat di depan para fansnya sendiri, Tim akan mengawal gawang. Dia dijadwalkan bermain penuh selama 90 menit,” ungkap Flick seraya menambahkan bahwa striker Miroslav Klose akan menjadi kapten tim karena Philipp Lahm dan Bastian Schweinsteiger absen gara-gara cedera.

Putusan itu jelas membuat Wiese bangga. Pasalnya, dia memang merasa sebagai sosok yang paling pantas menjadi kiper kedua timnas Jerman di bawah Manuel Neuer. Namun, itu juga bisa menjadi tes kepantasan mengingat rekor Wiese yang buruk saat menjaga gawang Der Panzer. Dalam lima laga yang telah dilalui, Jerman tak pernah menang. Dua di antaranya malah berakhir kekalahan, yakni saat melawan Inggris dan Australia.

Bermain di bawah tatapan para pendukung Der Panzer yang sebagian besar di antaranya ditengarai juga fans Bremen, Wiese tentu wajib mengakhiri rekor buruk itu dan meraih kemenangan pertama. Gagal melakukan hal itu, bisa jadi klaimnya sebagai kiper kedua harus direvisi. Bukan apa-apa, pelatih Joachim Löw masih punya sejumlah kiper yang tak kalah bagus. Sebut saja Ron-Robert Zieler yang tak dipanggil untuk laga kali ini. Lalu, ada juga Marc-André ter Stegen yang tampil luar biasa bersama Borussia Mönchengladbach.

Demi menggapai kemenangan dan membuat gawang Jerman tak tertembus sepakan pemain Prancis, tentu saja Wiese harus berharap banyak pada duet bek tengah yang berada di depannya. Sesuai penuturan Flick, kedua bek tengah yang akan diturunkan sejak awal adalah Holger Badstuber dan Mats Hummels. Wiese tentu ingin keduanya mampu menjadi tembok tangguh dan tak membuat blunder sehingga dia bisa lebih tenang berada di bawah mistar gawang. Bukan apa-apa, seperti diungkapkan playmaker Mesut Özil, Prancis punya banyak pemain bagus yang potensial merepotkan dan mengalahkan mereka. (Sepp Ginz)

Hasil Laga Jerman Bersama Wiese
Tanggal Partai Keterangan
19.11.2008 Jerman 1-2 Inggris Masuk menit ke-46, kebobolan satu gol
18.11.2009 Jerman 2-2 Pantai Gading Digantikan pada menit ke-46, tak kebobolan
11.08.2010 Denmark 2-2 Jerman
29.03.2011 Jerman 1-2 Australia
06.09.2011 Polandia 2-2 Jerman
Sumber: http://www.dfb.de

Mighty Mini-Kahn

25 Feb
Marc-Andre ter Stegen

Statistik 29 laga awal di Bundesliga 1 menunjukkan Marc-André ter Stegen lebih baik dari Manuel Neuer dan Oliver Kahn. (Foto: http://www.kicker.de)

MINI-KAHN atau Mini-Titan, demikianlah publik sepak bola Jerman menjuluki Marc-André ter Stegen. Karakter permainan, tampang, dan perawakan penjaga gawang muda milik Borussia Mönchengladbach itu memang mengingatkan kepada sosok Oliver Kahn, kiper berjuluk Der Titan yang sangat menjulang bersama FC Bayern München dan timnas Jerman pada 1990-an hingga 2000-an.

Namun, sesungguhnya Ter Stegen lebih dari Kahn. Catatan statistik membuktikan hal itu. Hingga spieltag ke-23 Bundesliga 1 musim 2011-12, Ter Stegen mencetak prestasi apik. Dalam 29 laga Bundesliga 1, dia tak pernah kebobolan tiga gol atau lebih. Hebatnya, dia hanya sekali kebobolan dua gol. Sisanya, 13 gol dilewati dengan clean sheet, sedangkan 15 diwarnai dengan kebobolan satu gol. Dia pun selalu bermain penuh tanpa pernah diganjar kartu kuning.

Catatan itu jauh lebih baik dari Kahn yang mencetak delapan clean sheet serta pernah tiga kali kebobolan tiga gol dan sekali kebobolan empat gol dalam 29 laga pertamanya di Bundesliga 1. Menilik hal itu, sudah pada tempatnya bila Ter Stegen disebut The Mighty Mini-Kahn. Kemampuan Ter Stegen pun sudah diakui banyak pihak “Sejak awal melihat dia saat berlatih, aku yakin dia hanya menunggu waktu untuk jadi kiper utama,” ucap bek tengah Gladbach, Dante Bonfim, seperti dikutip ARD.

Belakangan, Sepp Maier tanpa ragu menyebut Ter Stegen termasuk jajaran kiper terbaik di Jerman. “Saya melihat Marc sudah sejajar dengan Manuel Neuer,” kata dia kepada Bild. “Ter Stegen saat ini adalah kiper hebat.”

Ucapan Maier terkesan berlebihan. Namun, jika diperbandingkan, persamaan di antara keduanya sangat jelas. Dalam 29 laga pertama di Bundesliga 1, jumlah clean sheet keduanya sama-sama 13. Mereka pun sama-sama tak kebobolan tiga gol atau lebih. Bedanya, Neuer sempat delapan kali kebobolan dua gol. Lalu, hasil yang diraih pun nyaris sama. Ter Stegen merebut 18 kemenangan, 6 imbang, dan 5 tumbang. Sementara Neuer mencetak 19 kali menang, 5 kali imbang, dan 5 kali tumbang.

Dari penilaian media massa, Ter Stegen juga berada di posisi yang sangat baik. Dalam penilaian Bild, nilai rata-rata Ter Stegen saat ini, 2,57, hanya kalah dari Roman Weidenfeller (2,33). Namun, Ter Stegen sempat empat kali masuk Elf des Tages, sementara Weidenfeller baru tiga kali.

Di mata publik sepak bola pun, Ter Stegen dianggap pantas mendapat tempat di skuad Jerman untuk Euro 2012 nanti. Dalam poling online Spox.com, untuk posisi penjaga gawang, dia menjadi favorit kedua dengan 20,4 persen dari 66.717 suara hingga Sabtu (25/2). Dia unggul atas Tim Wiese yang memperoleh 18,7 persen suara dan hanya kalah dari Manuel Neuer yang memperoleh 32,9 persen suara.

Sayangnya, rekor dan pujian yang ada tak lantas membuat pelatih timnas Jerman, Joachim Löw, buru-buru memberikan kesempatan berseragam Der Panzer kepada Ter Stegen. Padahal, pada 1987, Franz Beckenbauer mau memberikan debut kepada Bodo Illgner yang kala itu baru bermain 27 kali di Bundesliga 1 dengan rekor yang jauh dari milik Ter Stegen.

Sikap Löw memang dapat dimengerti. Dia tak ingin memicu gejolak ketika Piala Eropa tinggal tiga bulan lagi. Lagi pula, Löw cenderung menghormati para pemain yang telah menunjukkan kontribusi selama babak kualifikasi. Namun, jika melihat rekor Tim Wiese sebagai kiper kedua saat ini, sebetulnya dia tak bisa begitu saja mengabaikan Ter Stegen. Hingga saat ini, kiper SV Werder Bremen itu tak pernah memberikan kemenangan. Dalam lima laga, hasil yang diperoleh Jerman bersama Wiese adalah tiga kali imbang dan dua kali kalah dengan selalu kebobolan dua gol.

Terlepas dari itu, menilik catatan impresif sejauh ini, Ter Stegen tetaplah kiper berkelas dan mungkin tinggal menunggu waktu untuk menjadi yang terbaik di Jerman. (Sepp Ginz)

Perbandingan Hasil 29 Laga Pertama
Kiper Full Time Clean Sheet Kebobolan Hasil
1 2 3 4 5 Mg S K
Marc-André ter Stegen 29 13 15 1 0 0 0 18 6 5
Oliver Kahn 27 8 7 10 3 1 0 8 12 9
Manuel Neuer 29 13 8 8 0 0 0 19 5 5
Bodo Illgner 28 8 15 3 0 1 2 14 9 6
Sepp Maier 29 4 12 7 5 1 0 14 7 8
– Maier di Oberliga dan Regionalliga
– Data hingga 25 Februari 2012

Tak Termakan Impian

30 Jan

IMPIAN BESAR seringkali merupakan awal dari prestasi besar. Tak heran bila ada yang menyebut mimpi adalah sumber kekuatan untuk menaklukkan dunia. Namun, bagi para penggawa Borussia Mönchengladbach, itu tidak berlaku. Bagi mereka, mimpi justru sesuatu yang diharamkan. Menurut penuturan kiper Marc-André ter Stegen, kunci keberhasilan Die Fohlen musim ini adalah menjauh dari buaian mimpi.

“Aku memahami euforia para fans. Tapi, kami para pemain tak terbuai mimpi. Kami tahu persis bahwa kami harus berjuang keras dalam setiap kesempatan. Inilah alasan kami bisa berada di posisi saat ini,” terang Ter Stegen kepada Kölner Express saat ditanya soal optimisme dan ambisi menembus pelataran Eropa musim depan.

Kerja keras itu, menurut Ter Stegen, bukan melulu keharusan bagi para pemain. Segenap komponen yang berhubungan dengan Die Fohlen juga demikian. Tak terkecuali para fans. “Kami harus berjuang bersama-sama,” tegas kiper berumur 19 tahun itu.

Prinsip itu juga berlaku dalam menyikapi prospek karier individunya ke depan. Ter Stegen dengan mantap tak mau berandai-andai. Termasuk soal kemungkinan menembus timnas Jerman ke Piala Eropa 2012. Padahal, pelatih Joachim Löw sudah mengungkapkan kekaguman dan pujian kepada dia. “Putusan soal itu ada di tangan orang lain. Tugasku hanya menunjukkan kemampuan terbaikku setiap pekan dan menyadari potensi yang ada dalam diriku,” beber dia.

Ter Stegen juga tak terlalu memedulikan pujian yang mengalir. Tak terkecuali penilaian Sepp Maier dan Jörg Stiel yang menyatakan dia sudah setara dengan Manuel Neuer, kiper utama Der Panzer yang membela panji FC Bayern München. Dia hanya merasa tersanjung, namun tetap menilai Neuer sebagai sosok yang lebih baik.

Meski begitu, kiper yang diorbitkan Lucien Favre pada pertengahan musim lalu itu mengakui performa tidaklah terkait dengan umur. Pemain berumur 19 tahun tidak berarti lebih buruk dari yang berumur 29 tahun. Asalkan berlatih keras dan memiliki tekad baja, seseorang bisa menunjukkan performa apik. (Sepp Ginz)

Götze Terbaik di Lembah Ruhr

26 Jan
Dalam ajang Revierfußballer 2011, Mario Götze unggul mutlak atas para pesaingnya. (Foto: www.calciomercatoweb.it, www.facebook.com)

Dalam ajang Revierfußballer 2011, Mario Götze unggul mutlak atas para pesaingnya. (Foto: http://www.calciomercatoweb.it, http://www.facebook.com)

KEMILAU AKSI Mario Götze selama 2011 mendapat apresiasi tinggi dari para pelatih se-Lembah Ruhr. Buktinya, dia menang mutlak dalam pemilihan pemain sepak bola terbaik sewilayah tersebut. Dalam ajang bertajuk Revierfußballer 2012 itu, Götze mendapatkan 138 poin dari 54 pelatih yang menjadi juri. Rabu (25/1), gelandang berumur 19 tahun itu resmi menerima trofi dari RevierSport yang mengadakan pemilihan tersebut.

Perolehan suara Götze tersebut unggul jauh dari Raul Gonzalez (FC Schalke 04) dan Maximilian Beister (Fortuna Düsseldorf) yang berada di posisi kedua dan ketiga. Raul hanya mendapatkan 41 poin, sedangkan Beister mengumpulkan 38 poin. Mekanisme penilaiannya sendiri, setiap pelatih memilih tiga posisi teratas. Pemain di posisi pertama mendapat poin 3, posisi kedua dua poin, posisi ketiga hanya satu poin.

Satu hal yang menarik, ketiga pemain yang berada di 3-besar pada pemilihan kali ini sama-sama tak berada dalam pemain pilihan pada tahun sebelumnya. Pada 2010, tiga teratas adalah Manuel Neuer, Nuri Sahin, dan Lucas Barrios. (Sepp Ginz)

Ter Stegen Pantas Ke Euro

21 Jan

SAAT MANUEL NEUER membuat blunder dan kebobolan dua gol pada 45 menit pertama laga di Borussia Park, performa memukau justru diperlihatkan Marc-André ter Stegen. Kiper Borussia Mönchengladbach itu justru melakukan tiga penyelamatan gemilang pada periode tersebut. Secara keseluruhan, dia pun tampil sangat tenang, cekatan, memberikan rasa aman, dan punya semangat tinggi dalam mengejar kemenangan.

Performa apik itu dipastikan membuka peluang Ter Stegen menembus skuad Jerman ke Euro 2012. Bukan apa-apa, pada laga Jumat (20/1) itu disaksikan langsung oleh Joachim Löw, pelatih Der Panzer. Sudah begitu, Löw dan pelatih kiper, Andreas Köpke, sempat mengungkapkan kekaguman kepada kiper berumur 19 tahun tersebut.

Di mata eks kapten Mönchengladbach, Patrik Andersson, Ter Stegen memang sosok kiper ideal bagi tim mana pun. “Dia seorang kiper yang memberikan kedamaian dan keamanan di pertahanan. Itu membuat tim bisa lebih berkonsentrasi dalam menyerang,” tutur eks penggawa timnas Swedia tersebut.

Itu bukan basa-basi. Hingga spieltag ke-18, dia baru kebobolan 12 gol. Rasio penyelamatan yang dilakukannya juga luar biasa, mencapai 81,16 persen. Rasio itu lebih tinggi dibanding para kiper papan atas lain macam Neuer, Roman Weidenfeller, Tim Wiese, Bernd Leno, dan Ron-Robert Zieler. Itu masih ditambah tujuh laga tanpa kebobolan yang ditorehkan sejauh ini.

Di mata publik sepak bola Jerman pun, Ter Stegen sudah mengemuka. Buktinya, dalam poling skuad Euro 2012 versi pembaca di Spox.com, kiper berjuluk Mini-Kahn itu dipilih oleh 20,3 persen dari total 63.666 orang yang mengikuti poling tersebut. Dia hanya kalah dari Neuer yang meraih 32,9 persen suara.

So, andai terus memperlihatkan konsistensi permainan pada sisa paruh kedua musim ini, bisa jadi nama Ter Stegen akan tercantum di skuad Der Panzer. (Sepp Ginz)